PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kasus dugaan suap penerimaan Pegawai Harian Lepas (PHL) di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hilir naik ke tahap penyidikan. Sebelumnya, Polres Rohil sempat menggeledah beberapa ruangan di Kantor Satpol PP Rohil serta membawa beberapa berkas. Saat ini Korps Bhayangkara tengah melakukan pengembangan atas laporan masyarakat itu.
"Iya sudah naik penyidikan, masih kami kembangkan," kata Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto kepada Riau Pos, Rabu (15/3).
Dari keterangan AKBP Andrian, ada sekitar 18 orang korban dalam kasus ini. Bahkan dari belasan korban tersebut, mereka mengalami kerugian beragam. Mulai dari Rp5 juta per orang, hingga Rp7 juta per orang.
"Yang melapor mengalami kerugian uang bervariasi. Mulai dari Rp5 juta, Rp6 juta, Rp7 juta bahkan sampai belasan juta per orang. Korbannya ada sekitar 18 orang yang mengalami kerugian dan sudah diambil keterangan," sambungnya.
Bahkan, saat ini Polres Rohil sudah membidik calon tersangka dalam perkara ini. "Diduga calon tersangka ada tiga. Satu orang oknum ASN dan dua honorer Satpol PP Rohil," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, polisi bergerak menyelidiki dugaan suap terkait penerimaan tenaga kontrak/honorer Banpol di lingkungan Kantor Satpol PP Rohil tahun 2021. Sejumlah personel Unit Tipikor Polres Rokan Hilir (Rohil) melakukan pengeledahan di Kantor Satpol PP yang terletak di Jalan Lintas Kecamatan-Bagansiapiapi, Selasa (14/3) sore.
Penggeledahan itu dilakukan setelah Polres Rohil menerima laporan dugaan suap penerimaan PHL di lingkungan kerja Satpol PP.
Sebelumnya, Kapolres mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendalaman informasi terkait dugaan suap penerimaan PHL
"Benar. Penggeledahan itu terkait dugaan suap penerimaan anggota yang ditangani Unit Tipikor. Ada laporannya masuk ke Polres," kata AKBP Andrian Pramudianto SH SIK MSI didampingi Kasi Humas AKP Juliandi SH, Rabu (15/3).
Pengusutan itu dilakukan untuk menelusuri siapa saja orang yang menerima aliran dana suap yang terjadi di lingkungan Satpol PP Rohil itu. "Ada dokumen kami sita. Selanjutnya akan kami telusuri dan dalami lagi siapa yang menerima suap di lingkungan Satpol PP Rohil," pungkas Andrian.(nda/fad)